Thursday 29 December 2011

THE PRICE OF IMAAN


Several years ago, an imaam moved to London. He often took the bus from his home to the downtown area. Some weeks after he arrived, he had occasion to ride the same bus. When he sat down, he discovered that the driver had accidentally given him twenty pence too much change. As he considered what to do, he thought to himself, you had better give the twenty pence back. It would be wrong to keep it.

Then he thought, oh forget it, it is only twenty pence. Who would worry about this little amount? Anyway, the bus company already gets too much fare; they will never miss it. Accept it as a gift from Almighty Allah and keep quite.

When his stop came, the Imam paused momentarily at the door, then he handed the twenty pence back to the driver and said;

"Here, you gave me too much change."

The driver with a smile replied;

"Aren't you the new Imaam in this area? I have been thinking lately about going to worship at your mosque. I just wanted to see what you would do if I gave you too much change".

When the Imaam stepped off the bus, his knees became weak and soft. He had to grab the nearest light pole and held for support, and looked up to the heavens and cried;

"Oh Allah, I almost sold Islam for twenty pence!"

Remember, we may never see the impact our actions have on people. Sometimes we are the only knowledge of Quran someone will read, or the only Islam a non-Muslim will see. What we need to provide, inshaAllah is an example for others to see. Be careful and be honest everyday, because you never know who is watching your actions and judging you as a Muslim.

Sunday 18 December 2011

inferiority complex...

Every person feels inferior at one time or another. You feel you can not lift as much weight as the other person, you can not dance as well, you can not play sports as well, or even your business is not doing as well.

In order to build your self esteem and beat your inferiority complex you need to stop comparing yourself with others. You need to stop thinking that just because you can not do things as well as the next person, that you are not a skilled person. You cannot compare yourself to the neighbors next door. Everyone has their talents and so do you.

Feelings of inferiority or having low self esteem originates not from facts, but from our conclusions regarding those facts. 
The feeling of inferiority or low self esteem comes from the way we judge ourselves. 
When we think we are inferior we strive to be superior. 
Trying to become superior causes more frustration. 
We think, believe and assume that we should measure up to some other persons way of being normal, we feel second rate and that there is something wrong with us. 
We must build confidence in ourselves and raise our self esteem.

The truth is you are not inferior, or superior, you are simply you! 
There is not another person on earth exactly like you.
 You are an individual, you are unique.
 Your not supposed to be like anyone else.
 One of the best things if life is just being YOU!

Stop trying to measure yourself by someone elses standards.
 They are their standards not yours. 
Once you figure this out, accept it and believe it, your feelings of being inferior in life will vanish. 
You will build confidence, your self esteem will go up and that is when you will enjoy being just who you are right now.

@rspons:  now, maybe we can ask ourselves, what is the effect of inferiority complex to our community if we ourselves cannot handle it..^^

Kita Dalam Bahaya Bai!

Riya’ adalah lawan dari ikhlas, menampakkan ibadah dengan niat mencari pandangan manusia, sehingga pelakunya akan dipuji, dan dia mengharapkan pujian dan pengagungan dan takut kehilangan hal itu. 
Suma’ah adalah beramal agar didengar orang. 
Sedangkan 'ujub merupakan sahabat riya’. 
Ibnu Taimiyah R.H menerangkan perbezaan keduanya. “Riya adalah perbuatan syirik dengan sebab makhluk, sedangkan 'ujub adalah perbuatan syirik dengan sebab diri sendiri”.

Perbezaan antara riya’ dan sum’ah menurut Al Hafiz Ibnu Hajar Al Asqalani, iaitu riya’ merupakan adanya amal yang diperlihatkan seperti solat, 
sedangkan suma’ah merupakan amalan yang diperdengarkan seperti membaca, memberi nasihat, atau zikir. 
Menceritakan amalnya (dengan maksud agar didengar) juga termasuk suma’ah.
Seseorang Muslim mestilah mengetahui bahawa posisinya sedang terjebak dalam riya' dan suma'ah, jika dia melalui tanda-tanda berikut :
  • Giat bekerja dan melipat-gandakan tenaganya jika mendapat pujian atau sanjungan, dan malas atau cenderung mengurangi amal, jika mendapat celaan dan kecaman. Begitu juga berlaku apabila memperlihatkan ketekunan ketika berada di khalayak ramai sedangkan dirinya cenderung bersifat malas ketika seorang diri atau jauh dari pantauan orang lain. Ciri ini diperkatakan oleh Saidina Ali R.A, "Ada beberapa tanda bagi orang yang riya', yakni malas ketika seorang diri, tetapi sangat rajin ketika sedang bersama orang ramai. Bertambah amalnya, jika mendapat pujian dan berkurang amalnya jika mendapat celaan". (Kitab Ihya Ulumuddin, Imam Al Ghazali, 3/298)

  • Menjauhi larangan-larangan Allah jika bersama manusia dan melanggar larangan-laranganNya, jika ia seorang diri dan jauh dari penglihatan manusia. Rasulullah S.A.W bersabda, "Aku akan mengetahui beberapa kaum dari umatku yang datang pada hari kiamat dengan membawa kebaikan laksana gunung yang tinggi berdiri megah. Akan tetapi, Allah menjadikannya debu yang berterbangan (tidak berharga). Mereka itu adalah saudara-saudara kalian, dan berasal dari keturunan kalian. Mereka mengerjakan amalan pada waktu malam sebagaimana kalian mengerjakannya. Akan tetapi, mereka adalah kaum yang jika dalam keadaan sendiri akan melanggar larangan-larangan Allah". (Sunan Ibnu Majah)

Keburukan Riya' dan Suma'ah

Riya' atau suma'ah mempunyai pengaruh dan akibat yang berbahaya dan membinasakan, baik kepada para aktivis secara peribadi atau terhadap amal Islami secara umum.

Terhalang Dari Petunjuk (Hidayah) dan Pertolongan (Taufik) Ilahi.

Hanya Allah Taala yang memberi hidayah dan taufik kepada sesiapa yang dikehendaki, serta menghalanginya dari siapa sahaja yang Dia kehendaki. 
Tidak ada yang mampu menonlak ketentuanNya dan tiada seorang pun yang dapat menghalangi keluasan ilmuNya.
KetetapanNya sudah pasti dan pelaksanaannya pasti berlaku bahawa Dia tidak akan memberi petunjuk dan pertolongan kecuali kepada orang yang ikhlas dan benar-benar menghadapkan diri kepada-Nya. 
Firman-Nya bermaksud, "...Dan Dia memberi petunjuk kepada orang-orang yang bertaubat kepadaNya." (Ar Ra'du:27)

"Dan Dia memberi petunjuk kepada (agama)Nya orang yang kembali kepadaNya..." (As Syura:13)

Seseorang yang berlaku riya' dan suma'ah pada dasarnya telah merosakkan ikhlas dan berpaling dari kebenaran. 
Maka bagaimana mungkin orang seperti itu akan mendapat limpahan hidayah atau taufiq dariNya? 
Maha benar firman Allah Taala yang bermaksud, "Maka tatkala mereka berpaling (dari kebenaran), Allah memalingkan hati mereka, dan Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang fasik." (As Shaf:5)

Menderita Kesempitan dan Ditimpa Rasa Gelisah

Orang yang riya' dan suma'ah itu hanya akan melaksanakan sesuatu hal atau pekerjaan semata-mata untuk memperoleh pujian atau penghormatan dari manusia. Allah Taala pasti memakbulkan sesuatu pekerjaan yang dilakukan dengan sesungguhnya menurut peraturan sunnahNya. 
Allah juga Maha Berkuasa memberikan hal semacam pujian manusia kepadanya jika itu yang menjadi keinginannya, bahkan boleh juga mendapat pujian dari Allah jika amal yang dimaksudkan itu semata-mata menuntut keredhaan dariNya. 
Oleh kerana itu, orang yang riya' dan sum'ah akan segera menderita kesempitan dan kegelisahan jika cita-citanya tidak tercapai, sebaliknya orang yang ikhlas akan terus istiqamah sekalipun dihina dan dicerca oleh manusia.

Sehubungan hal itu Allah Taala mengingatkan, "Dan barangsiapa yang berpaling dari peringatanKu, maka baginya penghidupan yang sempit." (Taha:124)

"...Dan barangsiapa yang berpaling dari peringatan Tuhannya, nescaya akan dimasukkanNya dalam azab yang amat berat." (Jin:17)

Tercabutnya Kewibawaan Dari Hati Manusia

Hanya Allah sahaja yang mutlak berkuasa menanamkan kewibawaan pada hati manusia yang Dia kehendaki.
Sedangkan keikhlasan seseorang dalam setiap perbuatannya adalah laksana ganjaran untuk mewujudkan hal itu.
Seseorang yang berlaku riya' atau suma'ah tidak memiliki ganjaran tersebut. Kerana itu, Alah mencabut kewibawaan dirinya dari hati manusia. 
Sebaliknya, Allah akan menumbuhkan rasa hina manusia. Sebaliknya, Allah akan menumbuhkan rasa hina dalam pandangan mereka terhadap dirinya.

FirmanNya bermaksud, "Barangsiapa yang dihinakan oleh Allah, maka nescaya tidak ada seseorangpun yang akan memuliakannya." (Al Hajj:18)

Para salafus soleh benar-benar telah mengawasi hal ini. Mereka adalah kelompok manusia yang paling memelihara keikhlasan amal kepada Allah. 
Dengan demikian, wibawa atau kedudukan mereka tetap melekat di dalam dada dan hati manusia. Banyak sekali kisah kebaikan yang terpancar tentang mereka sekalipun sudah ribuan tahun jasad mereka ditelan zaman. 
Akan tetapi, cukuplah bagi kita memperhatikan wasiat yang diungkapkan oleh Umar Al Khattab R.A kepada Abu Musa Al Asy'ari, "Siapa sahaja yang mengikhlaskan niatnya (kepada Allah) nescaya Allah akan mencukupkan (urusan) antara dia dan manusia". (Kitab Ihya Ulumuddin, 4/378).

Saturday 17 December 2011

Anda mesti baca kalau anda seorang pelajar!!


Assalamualaikum....

PERINGATAN:
(Pastikan anda berada dlm keadaan yg tenang sebelum membaca post ini,tarik nafas panjang2 dan hayati mesej sebenar yg ingin disampaikan oleh penulis....)

Aku ada terbaca dlm satu dua buku mengenai satu isu yg penting tp kebanyakan drpd kita tak cakna akannya..


pasal apa??

pasal kita semua,yg telah berlalu,yg sdg berlaku, dan yg akan beradu..

Cite dia sebenarnya psl kita yg sedang menempuhi alam pembelajaran,
perasan tak sebenarnya SEBAB APA KITA BELAJAR???

"nak mencapai keredhaan Allah lah!"

ckp pandai lah,tp MCM MNE PEMBELAJARAN KITA DITAFSIRKAN UTK MENDAPAT MARDHATILLAH HAH???

Ha!! Jawab lah!! Pandai sgt menjawab!!!

Utk peperiksaan?
Utk kerja?
Utk gelaran?
Utk pangkat?
Nak pg oversea?
Nak masuk U lah?


Ha!! Yg mane satu??

Sedar tak sedar,sebenarnya nilah sebenarnya tujuan kita belajar kan?
Igt tak masa form 5 dulu,
sbb apa kita punyalah pulun belajar siang pg ptg mlm??

Sbb NAK 'CEMERLANG,GEMILANG DAN TERBILANG' DLM SPM KAN???
Betul tak!!?
dah abis spm,cuba tanya:

"ingat lg tak pelajaran masa skola menengah dulu?"

"Gile kau,mne aku igt dah,kan spm dah abis!!"

Abis tu,sia-sia lah kita belajar 5 tahun dulu... (silap2,mungkin 17 tahun kot)

Lps tu,skrg ni dah nak masuk U,APA SEBENARNYA TUJUAN KITA SAMBUNG BELAJAR?

"aku nak skor pointer tinggi2 so nanti senanglah nak dpt keje..."

"aku nak blaja betul2, nanti dpt lah pangkat 'dekan'..."

betul tak apa yg aku cakap ni?? (bile masa plak aku ckp?? maksud aku,betul tak apa yg aku tulis ni?)

Sedar tak sedar,nilah sebenarnya jenis pemikiran yg telah didoktrinkan oleh cerdik pandai barat dlm pemikiran umat islam sekarang...

blajar sbb nak cemerlang peperiksaan,
blajar sbb nak senang dpt kerja,
blajar sbb nak dihormati org,


sehinggakan kadang2 niat kita NAK MENDAPAT KEREDHAAN ALLAH lari dari hala tuju sebenarnya..

Syeikh Abu Al-Aa'la Al-Maududi semasa dijemput utk memberikan ucapan dlm satu majlis konvokesyen di India berkata:

"Wahai mahasiswa,hari ini merupakan hari yg bersejarah bg kamu semua kerana akan dikurniakan segulung ijazah sebagai tanda tamatnya pembelajaran kamu di sini.Tp berdirinya aku di sini bukan utk mengucapkan TAHNIAH kpd kamu semua,tetapi aku ingin mengucapkan TAKZIAH sbb kamu semua telah diberikan segulung ijazah itu. Institusi ini bahkan seluruh institusi pendidikan di seluruh dunia ibarat RUMAH PENYEMBELIHAN yang mencetak segulung ijazah bg mengeluarkan pelajar2 yg sedia utk disembelih apabila tamat saja pendidikan mereka di sini."
(kata-kata dia lebih kurang mcm nilah yg aku phm)

Faham tak apa sebenarnya yg ingin beliau sampaikan sebenarnya??


Berapa ramai golongan 'cerdik pandai' keluaran universiti2 skrg yg menjawat jwtn2 yg tinggi2 tp ramai juga golongan 'cerdik pandai' ini yg melakukan jenayah2 seperti rasuah,riba',gejala sosial,sumbang mahram dan lain2 (paham2 lah ye)

Kata belajar tinggi2,tp keluar je bkn jd manusia bahkan lebih teruk lgi...(nauzubillah)
APA SEBENARNYA YG DIBELAJAR?
ATAUPUN UTK APA SEBENARNYA DIPELAJARI?

Tauhid yg dipelajari hari ini hanyalah tauhid hafalan,bukan tauhid yg betul2 dihayati maknanya...
Islam yg diajar hari ini tidak lebih drpd 'SILIBUS' yg diajar utk dihafal supaya lulus tanpa kesedaran...
Ilmu yg diperoleh skrg banyaknya disimpan utk kepentingan diri sendiri sahaja,

Inilah bezanya generasi kita yg belajar hari ini utk SILUBUS,PEPERIKSAAN,PEKERJAAN,PANGKAT DLL.....
berbanding generasi terdahulu yg belajar utk dipraktikkan dlm kehidupan seharian..

contoh2 terdahulu terlalu banyak utk diungkapkan berbanding contoh2 skrg yg berapa kerat je bilangannya..

Jd,PERBAHARUI LAH TUJUAN KITA BELAJAR...

UNTUK APA??

Anda tahu jawapannya......

(sekadar peringatan drpd seorg sahabat yg mempunyai kesedaran)

CANTIK?

Saya tahu saya TIDAK CANTIK..tapi, walaupun saya tidak cantik..saya tetap ada KELEBIHAN :
✿~ Kerana saya tidak cantik..saya tidak jadi MANGSA gangguan lelaki-lelaki yang rosak akhlaknya..
✿~ Kerana saya tidak cantik, saya dapat PELIHARA DIRI saya daripada pandangan bernafsu lelaki yang tidak menjaga pandangannya..
✿~ Kerana saya tidak cantik, saya SELAMAT daripada menjadi senjata iblis mencairkan iman lelaki..
✿~ Kerana saya tidak cantik, saya tidak mendapat FITNAH dan CEMBURU daripada wanita-wanita lain..
✿~ Kerana saya tidak cantik, saya TIDAK MENGHARAPKAN pujian daripada mana-mana lelaki dan wanita..
Dan kerana saya tidak cantik, akhirnya saya menemui "INSAN" yang IKHLAS MENCINTAI saya seadanya..
✿~ Kerana saya tahu..saya tidak cantik pada pandangan manusia..maka saya akan BERUSAHA agar kelihatan CANIK pada PANDANGAN ALLAH..kerana bukan kecantikan dunia yang saya kejar..tetapi KECANTIKAN di AKHIRAT kelak..

>>> CANTIK itu adalah apa yang Allah kata cantik..bila Allah SWT suruh TUTUP AURAT, maka tutup aurat itulah cantik..bila Allah SWT menyuruh kita BERADAB SOPAN, maka beradab sopan itulah cantik, bila Allah SWT suruh kita menjaga MALU, maka menjaga malu itulah cantik..INDAHNYA perancangan dari
Allah..(✿◠‿◠)

Kisah Pemuda

Assalamualaikum....
Bismillahirahmanirahim.....

Pemuda beribu bapakan babi.......

Nabi Musa adalah satu-satunya Nabi yang boleh bercakap terus dengan Allah s.w.t. Setiap kali dia hendak bermunajat, Nabi Musa akan naik ke Bukit Tursina. Di atas bukit itulah dia akan bercakap dengan Allah s.w.t.. Nabi Musa sering bertanya dan Allah s.w.t. akan menjawab pada waktu itu juga. Inilah kelebihannya yang tidak ada pada nabi-nabi lain.Suatu hari Nabi Musa telah bertanya kepada Allah s.w.t.. "Ya Allah, siapakah orang di syurga nanti yang akan berjiran dengan aku?". Allah s.w.t pun menjawab dengan mengatakan nama orang itu, kampung serta tempat tinggalnya. Setelah mendapat jawapan, Nabi Musa turun dari Bukit Tursina dan terus berjalan mengikut tempat yang diberitahu. Setelah beberapa hari di dalam perjalanan akhirnya sampai juga Nabi Musa ke tempat berkenaan.

Dengan pertolongan beberapa orang penduduk di situ, beliau berjaya bertemu dengan orang tersebut. Setelah memberi salam beliau dipersilakan masuk dan duduk di ruang tamu. Tuan rumah itu tidak melayan Nabi Musa. Dia masuk ke dalam bilik dan melakukan sesuatu di dalam. Sebentar kemudian dia keluar sambil membawa seekor babi betina yang besar. Babi itu didukungnya dengan cermat. Nabi Musa terkejut melihatnya. "Apa hal ini?, kata Nabi Musa berbisik dalam hatinya penuh kehairanan.

Babi itu dibersihkan dan dimandikan dengan baik. Setelah itu babi itu dilap sampai kering serta dipeluk cium kemudian dihantar semula ke dalam bilik. Tidak lama kemudian dia keluar sekali lagi dengan membawa pula seekor babi jantan yang lebih besar. Babi itu juga dimandikan dan dibersihkan. Kemudian dilap hingga kering dan dipeluk serta cium dengan penuh kasih sayang. Babi itu kemudiannya dihantar semula ke bilik. Selesai kerjanya barulah dia melayan Nabi Musa. "Wahai saudara! Apa agama kamu?". "Aku agama Tauhid", jawab pemuda itu iaitu agama Islam. "Habis, mengapa kamu membela babi? Kita tidak boleh berbuat begitu." Kata Nabi Musa.

"Wahai tuan hamba", kata pemuda itu. "Sebenarnya kedua babi itu adalah ibubapa kandungku. Oleh kerana mereka telah melakukan dosa yang besar, Allah s.w.t. telah menukarkan rupa mereka menjadi babi yang hodoh rupanya. Soal dosa mereka dengan Allah s.w.t. itu soal lain. Itu urusannya dengan Allah s.w.t.. Aku sebagai anaknya tetap melaksanakan kewajipanku sebagai anak. Hari-hari aku berbakti kepada kedua ibubapaku sepertimana yang tuan hamba lihat tadi. Walaupun rupa mereka sudah menjadi babi, aku tetap melaksanakan tugasku.", sambungnya.

"Setiap hari aku berdoa kepada Allah s.w.t. agar mereka diampunkan. Aku bermohon supaya Allah s.w.t. menukarkan wajah mereka menjadi manusia yang sebenar, tetapi Allah s.w.t. masih belum memakbulkan lagi.", tambah pemuda itu lagi. Maka ketika itu juga Allah s.w.t. menurunkan wahyu kepada Nabi Musa a.s. 'Wahai Musa, inilah orang yang akan berjiran dengan kamu di Syurga nanti, hasil baktinya yang sangat tinggi kepasa kedua ibubapanya. Ibubapanya yang sudah buruk dengan rupa babi pun dia berbakti juga. Oleh itu Kami naikkan maqamnya sebagai anak soleh disisi Kami."

Allah s.w.t. juga berfirman lagi yang bermaksud : "Oleh kerana dia telah berada di maqam anak yang soleh disisi Kami, maka Kami angkat doanya. Tempat kedua ibubapanya yang Kami sediakan di dalam neraka telah Kami pindahkan ke dalam syurga." Itulah berkat anak yang soleh. Doa anak yang soleh dapat menebus dosa ibubapa yang akan masuk ke dalam neraka pindah ke syurga. Ini juga hendaklah dengan syarat dia berbakti kepada ibubapanya. Walaupun hingga ke peringkat rupa ayah dan ibunya seperti babi. Mudah-mudahan ibubapa kita mendapat tempat yang baik di akhirat kelak.

Walau bagaimana buruk sekali pun perangai kedua ibubapa kita itu bukan urusan kita, urusan kita ialah menjaga mereka dengan penuh kasih sayang sebagaimana mereka menjaga kita sewaktu kecil hingga dewasa. Walau banyak mana sekali pun dosa yang mereka lakukan, itu juga bukan urusan kita, urusan kita ialah meminta ampun kepada Allah s.w.t. supaya kedua ibubapa kita diampuni Allah s.w.t. Doa anak yang soleh akan membantu kedua ibubapanya mendapat tempat yang baik di akhirat, inilah yang dinanti-nantikan oleh para ibubapa di alam kubur.

Erti sayang seorang anak kepada ibu dan bapanya bukan melalui hantaran wang ringgit, tetapi sayang seorang anak pada kedua ibubapanya ialah dengan doanya supaya kedua ibubapanya mendapat tempat yang terbaik di sisi Allah s.w.t.....allahuakbar..sama2 kita ambil ikhtibar....

"Jadikanlah dirimu MAWAR yang menyeri di jalan dakwah dan biarkanlah MAWAR itu terpaksa di lukai oleh onak dan duri untuk merasai harumnya kasih Ilahi"

Sunday 11 December 2011

kehebatan percaturan ALLAH

kehidupan ini tidak boleh lari daripada UJIAN....
kerana UJIAN itulah yang membina kita kearah kejayaan...
janganlah kita menganggap UJIAN itu satu penghalang,
bahkan jadikanlah UJIAN itu sebagai CABARAN,
bagi menghadapi hari mendatang....
RENUNG2KANLAH,,,....  

Saturday 10 December 2011

KU BISA DONG!


Ada orang berkata ‘’kamu enggak usah bimbang dong, aku bisa mengawal nafsuku ini’’, ‘’aku mau kenal aja dengan cewek itu, bukan untuk berniat jahat kepadanya!’’. Kata penulis: ‘’semudah itukah bertempur dengan nafsu?’’. Mari kita membelek helaian sejarah…

Kisah 1
Bila dicipta akal, Allah berfirman ‘’siapakah aku dan siapakah kamu?’’ maka jawab akal ‘’aku akal dan engkau adalah tuhan yang menciptaku’’. Kemudian diciptakan nafsu dan Allah berfirman kepadanya ‘’siapa aku dan siapa kamu?’’ maka jawab nafsu dengan penuh kesombongan ‘’aku adalah aku dan engkau adalah engkau’’.disebabkan jawapan yang angkuh itu nafsu dicelup kedalam neraka Jahim selama seribu tahun. Selepas dikeluarkan daripadanya dan ditanya soalan yang sama, nafsu masih memberikan jawapan yang sama. Maka dicelup lagi kedalam api yang panas membara selama seribu tahun lagi. Selepas dikeluarkan dan ditanya lagi, masih memberi jawapan yang sama, maka dicelup lagi kedalam neraka selama seribu tahun buat kali yang ketiganya. Apabila ditanya selepas celupan yang ketiga itu barulah nafsu menjawab ‘’aku adalah nafsu dan engkau adalah tuhan yang menciptakanku’’.

Kisah 2
Apabila bapa mereka memaklumkan perintah Allah supaya berkorban, maka patuhlah kedua beradik ini. Habil yang berhati suci memberikan kambing terbaik untuk dikorbankan di jalan Allah manakala Qabil hanya memberikan gandum yang busuk sebagai korban. Apabila melihat hanya korban adiknya yang diterima Allah maka timbullah kedengkian di hati Qabil. Kemudian berlakulah kejadian yang mana diceritakan Allah dalam Al-Quran pembunuhan saudara sendiri kerana dikawal oleh nafsu. Pembunuhan manusia yang pertama dibumi adalah disebabkan nafsu, dan pembunuh itu adalah anak kandung NABI ADAM! Apatah lagi manusia biasa?

Kisah 3
Ada seorang abid dari kaum bani Israel bernama Barshisha yang beribadah kepada Allah selama 300 tahun(lama tu! Kalau kita dapat tiga nyawa kita pun belum tentu dapat beribadah selama tu!). Maka syaitan berasa iri dengan abid tersebut dan mahu menyesatkannya. Maka syaitan menjelmakan dirinya sebagai abid dan mula beribadah berdekatan tempat ibadah Barshisha selama beberapa hari tanpa makan, minum dan tidur. Si abid yang kagum bertanya kepada sang durjana bagaimanakah caranya untuk beribadat sedemikian rupa. Maka jawab syaitan ‘’kamu mestilah berbuat dosa, kerana penyesalanmu terhadap dosa itu menyebabkan manisnya ibadahmu itu’’. Si abid bertanya lagi ‘’dosa yang macam mana?’’ jawab syaitan ‘’kamu pilih antara tiga, membunuh, berzina dan minum arak’’. Syaitan terus memujuk, setelah sekian lama Barshisha berkata ‘’aku tidak boleh membunuh kerana dosanya terlalu besar, apatah lagi berzina. Mungkin aku perlu minum sedikit arak’’. Maka berjalanlah abid ke kedai arak yang dijaga oleh seorang wanita muda, lalu membeli sedikit arak. Arak yang sedikit itu menyebabkannya ketagih, maka dia meminum sampai mabuk. Dalam keadaan mabuk, dia berzina(baca:merogol) dengan wanita penjaga kedai tadi. Oleh kerana takut diketahui keluarga si wanita, maka dia membunuh wanita tadi. Pun begitu, akhirnya bekas abid tersebut ditangkap penguasa dan disalib kerana kesalahannya. Ketika itu syaitan datang menawarkan bantuan kepada mantan abid dengan syarat dia sujud kepada sang durjana. Barshisha bertanya bagamana dia boleh sujud dalam keadaan itu, maka syaitan berkata cukup sekadar dia menundukkan kepalanya. Selepas Barshisha menundukkan kepalanya, datanglah ajal menjemputnya, maka matilah sang abid dalam keadaan mensyirikkan Allah. Kerana dia gagal mengawal nafsu ketika mabuk.


Keinginan berbuat jahat itulah nafsu, manakala keinginan berbuat baik itu fitrah setiap manusia. Nafsu sentiasa aktif dan bergelojak manakala fitrah itu sifatnya pasif, perlu sokongan. Maka kedua keinginan semula jadi itu tidak boleh berhadapan, apatah lagi nafsu disokong bisikan syaitan! Oleh itu, fitrah perlu disokong dengan prinsip atau matlamat yang yang telah dibentuk melalui latihan berdisiplin atau istiqamah, kemudian disalut dengan iman yang suci tidak ternoda. Selebihnya, serahkan kepada Allah. Dan peringatan, jangan sesekali meremehkan kebahayaan nafsu!


                                                                                       gambar hiasan sahaja, jangan marah ye

Wednesday 7 December 2011

Penyakit Dalam Kalangan Aktivis Gerakan islam

Penyakit yang biasa melanda para aktivis adalah ghurur (terpedaya oleh diri sendiri). Penyakit ini berlaku kerana para aktivis merasakan dirinya telah lama dalam kerja-kerja dakwah, usaha-usahanya sentiasa berjaya, jamaah yang disertainya terkenal dan barisan kepimpinannya masyhur serta disanjung oleh masyarakat dengan label professor, doktor dan sebagainya. Keadaan seperti inilah yang cepat menjadikan mereka berpuas hati dengan sedikit amal dakwah yang mereka lakukan. Mereka cepat berpuas hati dengan sedikit pengorbanan yang mereka lakukan kerana mereka dapat berlindung di belakang sebuah jamaah yang terkenal.

Penyakit lain yang biasa juga melanda para aktivis adalah penyakit cintakan kemasyhuran dan suka menonjolkan kehebatan–kehebatan. Penyakit ini biasa menyerang para aktivis yang terlibat dalam dakwah secara terbuka, seperti memberi ceramah atau menjadi tempat rujukan masyarakat dalam beberapa perkara. Tanda awal kepada penyakit ini ialah apabila seorang aktivis itu merasa manis dengan kejayaannya dalam menyampaikan ceramah-ceramah di khalayak ramai. Kemudian dia suka bertanya-tanya pendapat beberapa orang temannya yang mendengar ceramahnya tadi berkenaan ceramah yang telah disampaikannya.

Selangkah selepas itu dia merasa kurang bermanfaat atau merugikan masanya jika dia diminta untuk menyampaikan ceramah kepada khalayak yang kecil bilangannya. Selepas tahap tersebut dia mula kagum dengan dirinya sendiri dan merasakan kejayaan jamaah adalah disebabkan oleh kemasyhurannya. Akhirnya ia merasakan bahawa ia boleh bergerak dan berperanan dalam dakwah tanpa berintima’ atau menyertai jamaah Islam. Lantas ia meninggalkan jamaah dan bergerak dengan meninggalkan dasar-dasar amal jama’ie.

Masalah Disiplin Para Aktivis

Di antara perkara yang selalu berlaku ialah tidak patuhnya aktivis-aktivis terhadap keputusan jamaaah. Ini berlaku apabila seseorang aktivis itu melakukan tindakan-tindakan yang menyanggahi peraturan-peraturan jamaah, Perkara ini termasuk juga tindakan seseorang aktivis menyatakan kepada masyarakat umum sesuatu perkara seolah-olah apa yang disampaikannya itu adalah pendirian jamaah. Sedangkan ia berbuat demikian tanpa kebenaran daripada pimpinan jamaah. Dalam hal ini ia bertindak seolah-olah sebagai wakil jamaah kepada masyarakat umum. Sedangkan apa yang dikatakan mungkin bercanggah atau tidak selaras dengan pendirian tanzim yang sebenar.

Masalah Kutlah/ Kelompok Yang Membawa Fitnah Dalam Tanzim

Untuk mencapai kesepakatan atau kebersamaan dalam semua hal adalah satu perkara yang rumit dalam harakah Islamiyyah. Para aktivis hendaklah ditarbiyyah hingga dapat menghayati adab-adab musyawarah dan adab-adab khilaf (berbeza pendapat) dalam sesuatu perkara. Namun demikian, masalah kutlah tetap wujud dan berlaku dalam jamaah Islam.

Masalah yang paling berat berkaitan dengan perbezaan pendapat adalah apabila beberapa aktivis yang tidak berpuas hati dengan sesuatu keputusan jamaah mula mendapatkan pengaruh daripada aktivis-aktivis lain. Bermula daripada itu, mereka mula mewujudkan kelompok atau kutlah yang sentiasa mendesak tanzim untuk menerima pendapat mereka. Tindakan mereka itu akhirnya menjadi fitnah dalam jamaah Islam.

Selalunya jika pendapat-pendapat mereka tidak juga diterima oleh jamaah, mereka memutuskan untuk meninggalkan jamaah dengan membawa bersama mereka ahli-ahli lain. Kemudian mulalah mereka menyerang jamaah yang asal dengan kata-kata dan tuduhan-tuduhan yang keji lagi dusta. Saidina Umar Al Khattab R.A pernah berkata, "Kembali kepada kebenaran adalah lebih baik daripada berterusan dalam kebatilan (kesalahan)". 

Manakala Imam Fudhail berkata, "Sesungguhnya di antara tanda-tanda munafik ialah, sukakan pujian terhadap perkara yang tidak dimiliki, bencikan celaan terhadap keburukan diri dan marahkan mereka yang menunjukkan kelemahan dirinya".

"Sesungguhnya, antara tanda-tanda munafik ialah, dia merasa gembira apabila mendengar keburukan salah seorang sahabatnya".

Sebenarnya bukanlah satu keaiban/ kehinaan jikalau para aktivis tersalah atau tersilap jalan kerana setiap manusia tidak terlepas dari kesalahan, dan sebaik-baik orang melakukan kesalahan ialah orang yang bertaubat serta kembali kepada kebenaran. Tetapi yang menjadi satu kesilapan dan dosa besar adalah sifat takabbur (sombong) serta berterusan melakukan kesalahan.

Bertaubatlah kepada Allah, kembalilah kepada kebenaran dan jamaah sebelum diri diperdaya oleh fitnah istidraj disebabkan oleh dosa yang dilakukan yang kemudian Allah menambahkan lagi nikmatnya sehingga melupakan mereka daripada istighfar (taubat).

Monday 5 December 2011

Bagaimanakah Cuti Kita?

Assalamulaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,Pejam celik-celik,sedar tak sedar kita dah menghabiskan cuti sekolah selama lebih kurang 2 minggu.Jikalau pulang ke pengajian nanti,tentu sudah mampu membuat sebuku novel menceritakan tentang kehidupan sewaktu masa cuti.Manakan tidak,ada yang melancong,berehat,berkelah bersama keluarga dan sebagainya.Apapun empunya di sini masih rasa belum terlambat untuk mengucapkan Selamat Bercuti.Sesungguhnya Allah ada berfirman dalam Surah Al-Asr:"Demi masa.Sesungguhnya manusia berada dalam kerugian.Melainkan orang  yang beriman dan beramal soleh.Yang berpesan-pesan dengan kebenaran dan berpesan-pesan dengan kesabaran".Apabila berbicara soal cuti sekolah,pasti terlintas dalam benak fikiran kita ,sejauh manakah masa cuti ini dimanfaatkan sebaiknya dengan perkara yang berfaedah?????mendengar ceramah,menuntut ilmu,beriadhah dan perkara yang sewaktu dengannya.Walau apapun jawapan yang diberi,empunya di sini yakin dan pasti tanpa sebarang syak wasangka,jikalau satu tinjauan dilakukan,nescaya menonton televisyen dan melayari internet pasti menduduki peratusan yang paling tertinggi.Setuju?Tepuk dada,tanyalah iman.Menurut satu kajian yang telah dilakukan oleh Persatuan Pengguna Pulau Pinang,secara purata kanak-kanak di Malaysia menonoton TV selama lebih kurang 2 hingga 3 jam sehari pada hari-hari biasa,manakala pada hari-hari minggu,3 hingga 4 jam sehari.Ini bermakna,lebih kurang 1200 jam setahun dihabiskan oleh kanak-kanak Malaysia bagi menonoton TV berbanding 1040 jam setahun dihabiskan di dalam kelas di sekolah.Perkara ini sememangnya amat mendukacitakan kita semua.Pada pendapat empunya diri di sini,inilah wabak penyakit yang berbahaya yang telah menimpa masyarakat kita di Malaysia.Menurut Kitab Penawar Bagi Hati,terdapatnya 7 anggota yang perlu kita pelihara dengan sebaiknya dan mata adalah salah satu daripadanya.Apabila wabak 'Menonoton TV' ini menular,nescaya ia telah merosakkan mata kita.Apa yang difikirkan empunya diri,sepatutnya cuti ini kita habiskan dengan menuntut ilmu dengan sebanyak mungkin.Jadilah seorang yang tamak akan ilmu.Empunya diri ini cukup tertarik dengan sesetengah organisasi yang telah merancang dan mengadakan beberapa program keilmuan seperti program motivasi dan sebagainya.Setidak-tidaknya,dengan cara ini akan menarik minat anak muda untuk menuntut ilmu.Tahniah diucapkan!Adapun telah disebut dalam Kitab Pelita Penuntut,terjemahan Ta'limul Muta'allim fi Tariqit Ta'allum,karangan Al-Alamah Syeikh Burhanuddin Az-Zarnuji dalam fasal pertama,bahawasanya dengan kita memiliki ilmu, nescaya ia menjadi satu wasilah kita takutkan diri kita kepada Allah S.W.T.Ingatlah,Rasulullah ada bersabda yang bermaksud,"2 nikmat yang telah disia-siakan oleh kebanyakan manusia:nikmat sihat dan masa lapang".Oleh itu,padatkanlah cuti sekolah ini dengan sebaik mungkin.Tuntutlah ilmu dengan sebanyak mungkin.Sesungguhnya,jikalau kita memiliki ilmu,nescaya ilmu akan menjaga kita dan jialau kita memiloki harta,nescaya kita yang akan menjaga harta.Wallahu A'lam..."ILMU ASAS KETAQWAAN"-Alfaqir- 
cubaan

Friday 2 December 2011

HIJRAH BACK TO THE QURAN


Sedar tak sedar,1433 hijrah sudah menjengah kita. Usia kian meningkat, baki umur kita pula kian berkurangan,fitrah sebagai insan. Ok,apa maksud sebenarnya hijrah ini? Bak kata Dr.Danial hijrah is a transformation process or a radical change that we made based on "Huda". The "Huda" we get from the Quran like Allah said in Al-Baqarah:185 'Ramadhan is the month in which was sent down the Qur'an, as a guide to mankind, also clear signs for guidance and judgment....' It is a divine guidance and 'Aqwam' as in Al-isra:9. Aqwam means the most truth,the most precise.

Aasif lah kalau pening baca dwi-language ni,bukan apa dasar 1 Malaysia mengukuhkan bahasa melayu dan memantapkan bahasa inggeris. Sebenarnya,awal tahun hijrah,pastilah akan berlalu dan terus berlalu, adakah hanya sekadar merasa nikmat cuti sehari,tonton filem islamik maal hijrah,baca doa awal dan akhir tahun? Adakah cukup sekadar itu? Apa yang harus kita buat sebenarnya ialah reflect balik berapa banyak peningkatan yang telah kita lakukan,kesalahan apa yang telah kita koreksi. Bila kita nk reflect towards transformation, wajiblah kita berbalik kpd guidance's book kita yakni Al-quran.

Apabila Al-Quran diturunkan kepada kita,apakah respons dan tindakan yang sewajibnya kita lakukan dalam usaha menjadikannya sebagai satu kompas hidup ?
Yang pertamanya ialah membacanya dengan tartil sebagaimana firman Allah dalam surah Al-Muzzammil:4 "Dan bacalah Al-Quran itu dengan perlahan-lahan". Hal ini dapat direalisasikan dengan bertalaqqi ilmu tajwid bersama para mursyid.

Yang keduanya ialah membacanya dengan "haqqa tilawatih" yakni dengan sebenar-benar bacaan. Rujuk Al-Baqarah:21. Ulama' telah menyenaraikan beberapa aspek haqqa tilawatih ini antaranya:
1) Menghalalkan apa yang halal
2) Mengharamkan apa yang haram
3) Membacanya sebagaimana diturunkan
4) Tafsir dengan betul

Yang ketiganya pula ialah tadabbur segala isi kandungan Al-Quran. Surah AN-Nisa':82 " Maka tidakkah mereka menghayati (mendalami) Al-Quran". Dengan pemahaman yang mendalam sesuatu ayat itu dapat memberi kesan terus kepada hati,seterusnya dapat mempraktikkan segala teori yang ada pada ayat itu.

Keempat,ialah tamassuk yakni melaksanakan dengan sungguh-sungguh segala tuntutan dalam Al-quran. Surah Al-'Araf: 170 " Dan orang-orang yang berpegang teguh pada kitab serta melaksanakan solat. Sungguh,Kami tidak akan menghilangkan pahala orang-orang soleh". Daripada keteguhan pegangan pada Al-Quran ini akan menatijahkan kepada manifestasi praktikal amalan yang penuh ijtihadik,semangat yang berterusan untuk terus tsabat dan istiqamah dalam menmpraktikkan segala tuntutan Al-Quran.

Yang terakhir ialah tazakkir iaitu sebarkan segala isi kandungan,mau'idzah ataupun da'wah dan ajak orang lain kepada Al-Quran. Allah berfirman dalam Surah Qaf:45 "Maka berilah peringatan dengan Al-Quran kepada siapa pun yang takut kepada siapa pun yang takut kepada ancaman-Ku". Sudah menjadi tanggungjawab kepada setiap mukallaf dalam berperanan dan berpewatakan sebagai da'ie sepertimana hadis Rasulullah S.A.W. " Sesiapa yang mengatakan laailaha illah maka dia seorang da'ie". Sudah termasuk dalam pengertian asyhadu dalam dua kalimah syahadah iaitu akhbaru iaitu mengkhabarkan kepada orang lain walaupun sedikit sesuai dengan tema blog kita convey even a word. Kewajipan berda'wah dan saling memperingati harus lebih dibumikan dalam sanubari masyarakat kita yang terhijab dengan kata jangan jaga tepi kain orang,hal ini bertentangan dengan hadis nabi yang mengatakan sesiapa yang tidak ambil peduli tentang perihal kaum muslim,maka dia bukanlah daripada golongan itu.

Dengan kelima-lima garapan taktik respons dan akauntabiliti terhadap Al-Quran,diharapkan dapat membentuk "jiilul quranil farid" generasi Al-Quran yang unik yang mana gnerasi yang menjadi mata-mata rantai perjuangan Islam,dalam usaha menegakkan kalimah Allah di bumi yang kita huni ini. Kebanyakan orang berfikrah islam,tetapi sedikit sangat yang berfikrah oerjuangan islam. Ramai yang menyokong gerakan islam tetapi tidak ramai yang mendokong perjuangan ini. Sempena maal hijrah ini,moga kita dapat muhasabah kembali segala amalan yang telah kita lakukan. Terdapat 4 aspek muhasabah yang digariskan oleh Imam Ibnu Al-Qayyim Al-jauziyyah:

1) Sejauh mana kefardhuan yang telah kita sempurnakan
2) Berapa banyak maksiat yang telah kita lakukan.
3) Berapa banyak masa kita dalam kelalaian
4) Nikmat anggota tubuh kita gunakan ke arah mana.

Hisablah dirimu sebelum kamu dihisabkan. Moga kita berbalik secara holistik kepada Al-Quran..Wallahu 'alam..
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...